Jumat, 27 Oktober 2023

Pengertian Musthalahul Hadits Di LIhat Dari Sisi Sedikit Atau Banyaknya Rowi

Para Muhaditsin membagi Hadits menjadi dua macam hadits, yakni Hadits Mutawatir dan Hadits Ahad. 


  Hadits Mutawatir Yang di maksud dengan Hadits Mutawatir ialah: اَلْحَدِيْثُ اْلُمتَوَاتِرُهُوَخَيْرْعَنْ مَحْسُوْسٍ رَوَاهُ عَدَدُجَمُّ يَجِبُ فِ اْلعَادَةِاِحَالَةُاجْتِمَاعِهِمْ وَتَوَاطُعِهِمْ عَلَ اْلكَذِبِ. "Suatu hadits hasil tanggapan dari panca indra (kenyata'an berita) yang di riwayatkan dari sejumlah besar rowi, yang menurut adat kebiasa'an mustahil mereka berkumpul dan bersepakat dusta." 

  Hadits Mutawatir ini menurut para ahli Usulul Hadits terbagi menjadi dua bagian yakni:

Mutawatir Lafdhi dan Mutawatir Maknawi.

  a. Mutawatir Lafdhi ialah: هُوَ مَاتوَاتَرَلَفْظُهُ "Hadits yang Mutawatir lafadhnya." Yakni hadits yang di riwayatkan oleh para Sohabat Nabi ﷺ dengan susunan redaksi maknanya semua sama. 

  b. Mutawatir Maknawi yang maksudnya sama ialah: Hadits Mutawatir yang Rowinya cukup banyak, namun berlain-lainan susunan redaksinya terdapat persesuaian pada prinsipnya. 

  Faedah Hadits Mutawatir. Bahwa Hadits Mutawatir tersebut telah memenuhi syarat-syarat: 

 a. Rowinya banyak, sehingga mustahil bagi kita untuk berdusta mengenai hadits Mutawatir. 

 b. Keada'an yang di maksud pada sub a tersebut berada pada tiap thabaqat dari awal Sanad hingga akhir. 

 c. Isi Matan Hadits tersebut jelas dan langsung di fahami oleh para pendengar atau yang membacanya. 

 d. Menimbulkan keyakinan pada hati para pendengarnya. 

  Hadits Ahad. Adapun Hadits Ahad ialah: هُوَماَلَايَنْتَهِيْ اِلَی الَتَّوَاتِرُ . "Hadits yang tidak mencapai derajat Mutawatir." 

  Para Muhaditsin membagi Hadits Ahad tersebut menjadi tiga tingkat, yakni: 

 1. Hadits Mashur. 
2. Hadits Azis.
 3. Hsdits Ghorib. 

 Definisi dan lain-lain penjelasan dari ketiga macam Hadits tersebut Insya Alloh akan di uraikan pada bab berikutnya.

Segi keadaan atau kuatnya Ilmu Musthalahul hadits
Kitab musthalahul hadits
Pembagian Ilmu Hadits di tinjau dari segi kuatnya atau di sebut juga pembagian Hadits Ahad kepada Shohih, Hasan dan Dho'f. a. Hsdits Shohih (kuat). b. Hadits Hasan (kurang kuat). c. Hadits Dho'if (tidak kuat). Insya Alloh untuk penjelasan mengenai ketiga Hadits di atas akan di bahas pada kesempatan yang lain. 


  CABANG-CABANG ILMU MUSTHALAHUL HADITS. 


 Ilmu Musthalahul Hadits terus berkembang menuju kesempurna'annya, maka dalam perkembangan selanjutnya, muncullah beberapa cabang Ilmu Musthalahul Hadits, yang mempunyai obyek pembahasan yang lebih khusus yang berpangkal kepada "Sanad" dan "Matan." Tetapi meskipun pembahasan ilmu-ilmu ini lebih mengarah kepada suatu obyek tertentu, namun saling erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya, dan saling di perlukan. 

  Cabang-cabang yang berpangkal pada Sanad antara lain : 

 1. Ilmu Rijalil Hadits. 
2. Ilmu Thabaqotur-Ruah. 
 3. Ilmu Tariq Rijalil Hadits. 
 4. Ilmu Jarhiwa Taqdil. 

  Cabang-cabang yang berpangkal pada Matan antara lain: 

1. Ilmu Charibil-Hadits 
2. Ilmu Asbabil Hadits. 
3. Ilmu Tawarikhil-Mutun 
4. Ilmu Nasikh wal Mansukkh 
5. Ilmu Talfiqil Hadits. 


  Cabang-cabang Musthalahul Hadits yang berpangkal kepada Matan dan Sanad antara lain: 


1. Ilmu Ilalil-Hadits. 
 Dari kesepuluh cabang Ilmu tersebut sebagai cabang dari Ilmu Musthalahul Hadits, jika hendak di terangkan satu-parsatu, niscaya akan banyak lagi buku yang akan di karang. Sementara rangkaian Musthalahul Hadits, bukan dari 10 Ilmu tersebut bahkan masih banyak lagi. Demikianlah suatu Ilmu bila ia berkembang, selalu memunculkan cabang-cabang untuk menuju kesempurna'annya. Karena cabang ilmu tersebut mempunyai obyek pembahasan tersendiri, maka muncullah 'Ulama-Ulama yang khusus menyusun pembahasan cabang-cabang Ilmu tersebut. 

  PENGERTIAN ILMU MUSTHALAHUL HADITS DI TINJAU DARI SEGI SANAD, MATAN DAN ROWI. 


Penjelasan: 
SANAD Ialah: Pertalian antara Nabi ﷺ dengan Rowi 
MATAN Ialah: Perkata'an yang di riwayatkan. ROWI Ialah: Orang yang meriwayatkan Hadits/memindahkan. 

  Mistal (I): "al-Imam Muslim berkata:Meriwayatkan kepada kami Shal Bin Usman al-Asykari, Shal menerima dari Yahya dan zakaria, Yahya menerima dari Sa'ad Bin Thariq, Sa'ad menerima dari Sa'ad Bin Ubaidah as-Sulamy, Sa'ad menerima dari Ibnu Umar, Ibnu Umar menerima dari Nabi ﷺ . Nabi ﷺ bersabda, azas Islam itu ada lima: Menyembah Alloh ﷻ dan mengingkari selain dari pada-Nya. Mendirikan Sholat. Menunaikan Zakat. Naik Haji ketanah suci Makkah. Berpuasa pada bulan Romadzhon. 

  BENTUK HADITS 
 Bentuk hadits tersebut kalau kita gambarkan maka tampaknya sebagaimana berikut: 

al-Imam Muslim meriwayatkan Hadits tersebut dari: 
 Shal, Shal meriwayatkan dari Yahya, Yahya meriwayatkan dari Sa'ad bin Thariq, Sa'at bin Thariq meriwayatkan dari Sa'ad bin Ubaidah, Sa'ad bin Ubaidah meriwayatkan dari Ibnu Umar, Ibnu Umar meriwayatkan dari Nabi ﷺ. 

  Mistal (II). al-Imam Bukhori berkata: "Aku menerima Hadits dari Zuhri, Zuhri menerima Hadits dari Salim, Salim menerima dari bapaknya, Bapaknya berkata 'Telah mengabarkan kepadaku Nafi', Nafi' menerima dari Ibnu Umar, Ibnu Umar berkata ' Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda "Sekalian kamu jadi pemimpin, dan tiap pemimpin akan di tanya tentang kepemimpinannya. Imam adalah pemimpin, dan akan di tanya tentang apa yang ia pimpin, laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya, dan akan di tanya tentang pimpinannya, perempuan adalah pemimpin dalam rumah tangganya, dan akan di tanya tentang pimpinannya. " 

al-Imam Bukhori meriwayatkan Hadits tersebut dari: 

 Zuhri. Zuhri menerima dari Salim. Salim menerima dari Bapaknya. Bapaknya menerima dari Nafi, Nafi menerima dari  Ibnu Umar. Ibnu Umar menerima dari Nabi ﷺ. Jadi bentuk hadits tersebut di atas, di namai SANAD, dan pernyata'an Hadits yang di riwayatkan itu di namai MATAN, dan orang yang meriwayatkan Hadits di namai ROWI.

Pengertian Musthalahul Hadits Di LIhat Dari Sisi Sedikit Atau Banyaknya Rowi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Gusari bethan

0 komentar:

Posting Komentar

Assalamualaykum
Berilah komentar dengan menjaga adab