Senin, 25 September 2017

Syahidnya Ana's bin Nadhar ra

Mati Sahid

Anas bin Nadhar rodiyallohu ta 'ala anau adalah salah seorang sohabat Nabi shollallohu alaihi wa salam, yang tidak sempat menyertai perang Badar. Ia sangat menyesal karna tidak menyertai peperangan yang pertama dan yang paling besar dalam sejarah Islam tersebut. Untuk itu ia sangat berharap agar ia dapat menemukannya dalam peperangan berikutnya. Dan ternyata, kesempatan itu datang pada perang Uhud.

Ia turut serta sebagai seorang pejuang yang gagah lagi berani. Dalam perang tersebut, kaum Muslimin akhirnya memperoleh kemenangan terlebih dahulu. Akan tetapi pada akhir peperangan, di sebabkan oleh suatu kekhilafan dan pada akhirnya kaum Muslimin mengalami kekalahan. Kekalahan itu terjadi pada beberapa orang sohabat Nabi yang telah di tugasnya oleh Rosululloh shollallohu 'alaihi wa salam, untuk berjaga-jaga di suatu tempat.

Nabi shollallohu alaihi wa salam bersabda, "Kalian jangan meninggalkan tempat ini dalam keada' an apapun, karna musuh dapat menyerang dari arah belakang." Pada permula'an perang, kaum Muslimin telah memperoleh kemenangan dan kaum kafir melarikan diri.

Melihat kemenangan ini, orang-orang yang telah di tunjuk oleh Nabi shollallohu 'alaihi wa salam, segera meninggalkan tempat tugas mereka. Mereka menyangka kaum Muslimin ketika itu telah menang, dan peperangan telah usai karena orang-orang kafir telah melarikan diri. Akhirnya mereka berebut untuk mendapatkan harta rampasan perang.

Pemimpin pasukan tersebut telah melarang dan mengingatkan agar tidak meninggalkan bukit, ia berkata, "kalian jangan meninggalkan tempat ini, Nabi shollallohu alaihi wa salam telah melarangnya."Akan tetapi mereka menduga bahwa perintah Nabi shollallohu alaihi wa salam itu hanya berlaku ketika dalam perang saja. Mereka turun kemedan perang dan meninggalkan bukit tersebut, pada sa'at itulah kaum kafir yang sedang melarikan diri dan pada sa`at itu mereka melihat, bahwa tempat yang seharusnya di jaga oleh kaum Muslimin telah kosong. Maka mereka segera kembali dan menyerang kaum Muslimin dari arah belakang.

Hal ini sama sekali tidak diduga oleh kaum Muslimin, sehingga mereka kalah dan terjepit dalam kepungan kaum kafir, dan keada'anpun kembali menjadi kacau balau.

Anas rodiyallohu ta 'la anhu melihat sahabat Mu'adz rodiyallohu ta 'ala anhu sedang berjalan, kata Anas rodiyallohu ta' ala anhu."Hai Sa'ad, mau ke anakan engkau? Sungguh demi Alloh, saya mencium harumnya sorga dari arah Uhud." Setelah berkata demikian, iapun segerah mengayunkan pedangya dan menyerbu kaum kafir dan bertekad, bahwa jika ia belum syahid, maka ia tidak akan berhenti untuk berperang. Dan pada akhirnya ia syahid di medan Uhud.

Ketika tubuhnya di periksa, tubuhnya begitu rusak, kurang lebih terdapat 80 luka tebasan pedang dan panah di tubuhnya. Dan ketika itu hanya saudaranya wanita yang dapat mengenali ya melalui jari-jarinya.

Faedah:
Orang yang bersungguh-sungguh di dalam menunaikan perintah Allohu tabaroka wata 'ala, bahakan ketika di dunia, Alloh memberinya kesempatan untuk merasakan nikmatnya sorga. Inilah kisah Anas rodiyallohu ta' ala anhu yang telah mencium harumnya surga ketika masih hidup di dunia ini. Allohu akbar....

Wa shollallohu alannabiyyina muhammad.


Syahidnya Ana's bin Nadhar ra Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Gusari bethan

0 komentar:

Posting Komentar

Assalamualaykum
Berilah komentar dengan menjaga adab